Rabu, 02 Januari 2013

Lotus Birth pembicara Bidan Robin Lim




Marsely silvia 
Seminar klinik 1 STIKIM Jakarta 2012


 
LOTUS BIRTH
   A.   DEFINISI LOTUS BIRTH
Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah praktek meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan  lahir  secara utuh, yang menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20 menit pasca persalinan. Tali pusat kemudian kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir.
Lotus birth, atau nonseverance umbilical, adalah praktek meninggalkan tali pusar terpasang dengan baik ke bayi dan plasenta , tanpa pemegang atau memutuskan, dan memungkinkan tali pusat mempunyai waktu untuk melepaskan diri dari bayi secara alami.(http://wikipedia.org)
Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan Normal:, Geneva, Swiss, 1997) "Penundaan Pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut “.
Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan rumah bersalin, sehingga proses bonding attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan, hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir .
Sementara penolong persalinan segera melakukan penilaian Apgar dan hal lain yang diperlukan oleh  bayi seperti suction atau rangsang taktil, sedangkan prosedur yang lebih lanjut ditunda terlebih dahulu sampai satu jam setelah melahirkan. Tali pusat bayi dipegang dengan tangan ibu, atau dipegang oleh ayah atau asisten penolong persalinan selama penjahitan ibu. 
 
Karena adanya praktek budaya yang berbeda maka proses pengawetan plasenta dilakukan dalam berbagai cara yang berbeda. Beberapa orang lebih memilih untuk menyimpan plasenta sehingga dapat menguburkannya dengan anak di akhir kehidupan anak tersebut. Sedangkan yang lainnya membiarkan plasenta sampai mengerut dan mengering secara alami dan kemudian dikuburkan. Salah satu contohnya adalah Orang-orang Igbo di Nigeria, mereka menguburkan plasenta setelah lahir dan sering menanam pohon diatas kuburan plasenta tersebut.
Pada Lotus Birth, kelebihan cairan yang dikeluarkan plasenta  disimpan dalam mangkuk atau waskom terbuka atau dibungkus kain, lalu didekatkan dengan bayi. Kain yang digunakan untuk  menutupi plasenta atau wadah yang digunakan harus memungkinkan terjadinya pertukaran udara, sehingga plasenta mendapatkan udara dan mulai mengering serta tidak berbau busuk. Garam laut sering digunakan untuk mempercepat proses pengeringan plasenta. Kadang-kadang minyak esensial, seperti lavender, atau bubuk tumbuh-tumbuhan seperti goldenseal, neem, bersama dengan lavender  juga digunakan untuk  tambahan antibacterial.
Apabila tindakan pengeringan plasenta tidak diterapkan dengan baik plasenta akan memiliki bau yang berbeda, bau tersebut dapat diatasi  dengan penanaman plasenta secara langsung atau didinginkan setelah minggu pertama pasca persalinan.
            Manajemen aktif  Kala Tiga persalinan merupakan praktek dan pelatihan medis umum yang digunakan untuk mempercepat kelahiran plasenta. Tahap-tahap manajemen aktif  kala tiga tersebut adalah : pemberian oksitosin, pengkleman tali pusat segera, memotong tali pusat, peregangan tali pusat terkendali, masase fundus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar