METODE KB ALAMI SEDERHANA
1.METODE MUKOSA SERVIKS
Metode mukosa serviks atau metode ovulasi merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) dengan cara mengenali masa subur dari siklus menstruasi dengan mengamati lendir serviks dan perubahan rasa pada vulva menjelang hari-hari ovulasi.
Esensi Metode Mukosa Serviks
Lendir/mukosa seviks adalah lendir yang
dihasilkan oleh aktivitas biosintesis sel sekretori serviks dan mengandung tiga
komponen penting yaitu:
1.
Molekul lendir.
2.
Air.
3.
Senyawa kimia dan biokimia (natrium klorida, rantai protein,
enzim, dll).
Lendir/mukosa serviks
ini tidak hanya dihasilkan oleh sel leher rahim tetapi juga oleh sel-sel
vagina. Dalam vagina, terdapat sel intermediet yang mampu berperan terhadap
adanya lendir pada masa subur/ovulasi.
Ovulasi adalah pelepasan
sel telur/ovum yang matang dari ovarium/indung telur. Pada saat menjelang
ovulasi, lendir leher rahim akan mengalir dari vagina bila wanita sedang
berdiri atau berjalan. Ovulasi hanya terjadi pada satu hari di setiap siklus
dan sel telur akan hidup 12-24 jam, kecuali dibuahi sel sperma. Oleh karena
itu, lendir pada masa subur berperan menjaga kelangsungan hidup sperma selama
3-5 hari.
Pengamatan lendir serviks dapat dilakukan
dengan:
1.
Merasakan perubahan rasa pada vulva sepanjang hari.
2.
Melihat langsung lendir pada waktu tertentu.
Pada malam harinya,
hasil pengamatan ini harus dicatat. Catatan ini akan menunjukkan pola kesuburan
dan pola ketidaksuburan.
Pola Subur adalah pola
yang terus berubah, sedangkan Pola Dasar Tidak Subur adalah pola yang sama
sekali tidak berubah. Kedua pola ini mengikuti hormon yang mengontrol
kelangsungan hidup sperma dan konsepsi/pembuahan. Dengan demikian akan
memberikan informasi yang bisa diandalkan untuk mendapatkan atau menunda
kehamilan.
Manfaat
Metode mukosa serviks bermanfaat untuk mencegah kehamilan yaitu dengan
berpantang senggama pada masa subur. Selain itu, metode ini juga bermanfaat
bagi wanita yang menginginkan kehamilan.
Efektifitas
Keberhasilan metode ovulasi billings ini tergantung pada instruksi yang tepat, pemahaman yang benar, keakuratan dalam pengamatan dan pencatatan lendir serviks, serta motivasi dan kerjasama dari pasangan dalam mengaplikasikannya. Angka kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar 3-4 perempuan per 100 perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan, apabila petunjuk metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam mencegah kehamilan 99 persen.
Keberhasilan metode ovulasi billings ini tergantung pada instruksi yang tepat, pemahaman yang benar, keakuratan dalam pengamatan dan pencatatan lendir serviks, serta motivasi dan kerjasama dari pasangan dalam mengaplikasikannya. Angka kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar 3-4 perempuan per 100 perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan, apabila petunjuk metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam mencegah kehamilan 99 persen.
Kelebihan
Metode mukosa serviks ini memiliki kelebihan, antara lain:
Metode mukosa serviks ini memiliki kelebihan, antara lain:
1.
Mudah digunakan.
2.
Tidak memerlukan biaya.
3.
Metode mukosa serviks merupakan metode keluarga berencana alami
lain yang mengamati tanda-tanda kesuburan.
Keterbatasan
Sebagai metode keluarga berencana alami, metode mukosa serviks ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain:
Sebagai metode keluarga berencana alami, metode mukosa serviks ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain:
1.
Tidak efektif bila digunakan sendiri, sebaiknya dikombinasikan
dengan metode kontrasepsi
lain (misal metodesimptothermal).
2.
Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat
kelaminnya.
3.
Wanita yang memiliki infeksi saluran reproduksi dapat mengaburkan
tanda-tanda kesuburan.
4.
Wanita yang menghasilkan sedikit lendir.
Hal yang Mempengaruhi Pola Lendir Serviks
Pola lendir serviks pada wanita dapat dipengaruhi oleh:
Pola lendir serviks pada wanita dapat dipengaruhi oleh:
1.
Menyusui.
2.
Operasi serviks dengan cryotherapy atau electrocautery.
3.
Penggunaan produk kesehatan wanita yang dimasukkan dalam alat
reproduksi.
4.
Perimenopause.
5.
Penggunaan kontrasepsi hormonal termasuk kontrasepsi darurat.
6.
Spermisida.
7.
Infeksi penyakit menular seksual.
8.
Terkena vaginitis.
Instruksi Kepada Pengguna/Klien
Petunjuk bagi pengguna metode ovulasi adalah sebagai berikut:
Petunjuk bagi pengguna metode ovulasi adalah sebagai berikut:
1. Cara mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang
keluar dari vagina.
Pengamatan dilakukan sepanjang hari dan dicatat pada malam
harinya.
2. Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan
perhatikan perubahan perasaan
kering-basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke
dalam vagina.
3. Pengguna metode ovulasi harus mengenali pola kesuburan dan pola
dasar ketidaksuburan.
4. Pasangan dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual paling tidak
selama satu siklus. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui jenis lendir normal atau
pola kesuburan maupun pola dasar tidak
subur.
5. Selama hari-hari kering (tidak ada lendir) setelah menstruasi,
senggama tergolong aman pada
dua hari setelah menstruasi.
6. Lendir basah, jernih, licin dan elastis menunjukkan masa subur
(pantang bersenggama). Lendir
kental, keruh, kekuningan dan lengket menunjukkan
masa tidak subur.
7. Berikan tanda (x) pada hari terakhir adanya lendir bening, licin
dan elastis. Ini merupakan hari
puncak dalam periode subur (fase paling subur).
8. Pantang senggama dilanjutkan hingga tiga hari setelah puncak
subur. Hal ini untuk menghindari
terjadinya pembuahan.
9. Periode tak subur dimulai pada hari kering lendir, empat hari
setelah puncak hari subur sehingga
senggama dapat dilakukan hingga datang haid
berikutnya.
Contoh Kode yang Dipakai untuk Mencatat
Kesuburan
Pakai tanda * atau merah untuk menandakan perdarahan (haid).
Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan perasaan kering.
Gambar suatu tanda L dalam lingkaran atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir subur yang basah, jernih, licin dan mulur.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental, putih, keruh dan lengket.
Pakai tanda * atau merah untuk menandakan perdarahan (haid).
Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan perasaan kering.
Gambar suatu tanda L dalam lingkaran atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir subur yang basah, jernih, licin dan mulur.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental, putih, keruh dan lengket.
2.METODE SUHU BASAL
Suhu tubuh basal adalah
suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan
istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera
setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Tujuan pencatatan suhu
basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur/ovulasi. Suhu basal tubuh
diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat
digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi
serta waktu yang sama selama 5 menit.
Suhu normal tubuh
sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi, suhu akan turun terlebih
dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan kembali pada suhu 35
derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi.
Kondisi kenaikan suhu
tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun kembali sekitar 2
derajat dan akhirnya kembali
pada suhu tubuh normal sebelum menstruasi. Hal ini terjadi karena produksi
progesteron menurun.
Apabila grafik (hasil
catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, kemungkinan tidak
terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Hal ini
terjadi dikarenakan tidak adanya korpus luteum yang memproduksi progesteron.
Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus berlangsung
setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi kehamilan. Karena, bila sel
telur/ovum berhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus memproduksi hormon
progesteron. Akibatnya suhu tubuh tetap tinggi.
Manfaat
Metode suhu basal tubuh dapat bermanfaat sebagai konsepsi maupun kontrasepsi.
Metode suhu basal tubuh dapat bermanfaat sebagai konsepsi maupun kontrasepsi.
Manfaat konsepsi
Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan kehamilan.
Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan kehamilan.
Manfaat kontrasepsi
Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan menghindari atau mencegah kehamilan.
Metode suhu basal tubuh berguna bagi pasangan yang menginginkan menghindari atau mencegah kehamilan.
Efektifitas
Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan konsisten. Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan berturut-turut dan dianggap akurat bila terdeteksi pada saat ovulasi. Tingkat keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen atau 20-30 kehamilan per 100 wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15 kehamilan per 100 wanita per tahun. Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain seperti kondom, spermisida ataupun metode kalender atau pantang berkala (calender method or periodic abstinence).
Metode suhu basal tubuh akan efektif bila dilakukan dengan benar dan konsisten. Suhu tubuh basal dipantau dan dicatat selama beberapa bulan berturut-turut dan dianggap akurat bila terdeteksi pada saat ovulasi. Tingkat keefektian metode suhu tubuh basal sekitar 80 persen atau 20-30 kehamilan per 100 wanita per tahun. Secara teoritis angka kegagalannya adalah 15 kehamilan per 100 wanita per tahun. Metode suhu basal tubuh akan jauh lebih efektif apabila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain seperti kondom, spermisida ataupun metode kalender atau pantang berkala (calender method or periodic abstinence).
Faktor yang Mempengaruhi
Keandalan Metode Suhu Basal Tubuh
Adapun faktor yang mempengaruhi keandalan metode suhu basal tubuh antara lain:
Adapun faktor yang mempengaruhi keandalan metode suhu basal tubuh antara lain:
1.
Penyakit.
2.
Gangguan tidur.
3.
Merokok dan atau minum alkohol.
4.
Penggunaan obat-obatan ataupun narkoba.
5.
Stres.
6.
Penggunaan selimut elektrik.
Keuntungan
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
Keuntungan dari penggunaan metode suhu basal tubuh antara lain:
1.
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pada pasangan suami istri
tentang masa subur/ovulasi.
2.
Membantu wanita yang mengalami siklus haid tidak teratur
mendeteksi masa subur/ovulasi.
3.
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi ataupun meningkatkan
kesempatan untuk hamil.
4.
Membantu menunjukkan perubahan tubuh lain pada saat mengalami masa
subur/ovulasi seperti perubahan lendir serviks.
5.
Metode suhu basal tubuh yang mengendalikan adalah wanita itu
sendiri.
Keterbatasan
Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki keterbatasan sebagai berikut:
Sebagai metode KBA, suhu basal tubuh memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1.
Membutuhkan motivasi dari pasangan suami istri.
2.
Memerlukan konseling dan KIE dari tenaga medis.
3.
Suhu tubuh basal dapat dipengaruhi oleh penyakit, gangguan tidur,
merokok, alkohol, stres, penggunaan narkoba maupun selimut elektrik.
4.
Pengukuran suhu tubuh harus dilakukan pada waktu yang sama.
5.
Tidak mendeteksi awal masa subur.
6.
Membutuhkan masa pantang yang lama.
Petunjuk Bagi Pengguna
Metode Suhu Basal Tubuh
Aturan perubahan suhu/temperatur adalah sebagai berikut:
Aturan perubahan suhu/temperatur adalah sebagai berikut:
1.
Suhu diukur pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum
bangun dari tempat tidur).
2.
Catat suhu ibu pada kartu yang telah tersedia.
3.
Gunakan catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama
dari siklus haid untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal dan
rendah” dalam pola tertentu tanpa kondisi-kondisi di luar normal atau biasanya.
4.
Abaikan setiap suhu tinggi yang disebabkan oleh demam atau
gangguan lain.
5.
Tarik garis pada 0,05 derajat celcius – 0,1 derajat celcius di
atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut. Garis ini disebut garis
pelindung (cover line)atau garis suhu.
6.
Periode tak subur mulai pada sore hari setelah hari ketiga
berturut-turut suhu tubuh berada di atas garis pelindung/suhu basal.
7.
Hari pantang senggama dilakukan sejak hari pertama haid hingga
sore ketiga kenaikan secara berurutan suhu basal tubuh (setelah masuk periode
masa tak subur).
8.
Masa pantang untuk senggama pada metode suhu basal tubuh labih
panjang dari metode ovulasi billings.
9.
Perhatikan kondisi lendir subur dan tak subur yang dapat diamati.
Catatan:
1.
Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung (cover
line) selama perhitungan 3 hari. Kemungkinan tanda ovulasi belum
terjadi. Untuk menghindari kehamilan tunggu sampai 3 hari berturut-turut suhu
tercatat di atas garis pelindung sebelum memulai senggama.
2.
Bila periode tak subur telah terlewati maka boleh tidak meneruskan
pengukuran suhu tubuh dan melakukan senggama hingga akhir siklus haid dan
kemudian kembali mencatat grafik suhu basal siklus berikutnya.
Contoh. Pencatatan pengukuran suhu basal tubuh
3. METODE KALENDER
Metode kalender atau
pantang berkala merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA) yang paling
tua. Pencetus KBA sistem kalender adalah dr. Knaus (ahli kebidanan dari Vienna)
dan dr. Ogino (ahli ginekologi dari Jepang). Metode kalender ini berdasarkan pada
siklus haid/menstruasi wanita.
Knaus berpendapat bahwa
ovulasi terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Sedangkan Ogino
berpendapat bahwa ovulasi tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelum
menstruasi, tetapi dapat terjadi antara 12 atau 16 hari sebelum menstruasi
berikutnya. Hasil penelitian kedua ahli ini menjadi dasar dari KBA sistem
kalender.
Pengertian
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.
Manfaat
Metode kalender atau pantang berkala dapat bermanfaat sebagai kontrasepsi maupun konsepsi.
Metode kalender atau pantang berkala dapat bermanfaat sebagai kontrasepsi maupun konsepsi.
Manfaat kontrasepsi
Sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan.
Sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan.
Manfaat konsepsi
Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan melakukan hubungan seksual saat masa subur/ovulasi untuk meningkatkan kesempatan bisa hamil.
Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan melakukan hubungan seksual saat masa subur/ovulasi untuk meningkatkan kesempatan bisa hamil.
Keuntungan
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut:
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai berikut:
1.
Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
2.
Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
3.
Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam penerapannya.
4.
Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
5.
Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari
resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
6.
Tidak memerlukan biaya.
7.
Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
Keterbatasan
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang berkala ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
1.
Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
2.
Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
3.
Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap
saat.
4.
Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
5.
Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
6.
Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
7.
Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
Efektifitas
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr. Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga kali lipat bila dikombinasikan dengan metode simptothermal. Angka kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per tahun.
Faktor Penyebab Metode
Kalender Tidak Efektif
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:
Hal yang dapat menyebabkan metode kalender menjadi tidak efektif adalah:
1.
Penentuan masa tidak subur didasarkan pada kemampuan hidup sel
sperma dalam saluran reproduksi (sperma mampu bertahan selama 3 hari).
2.
Anggapan bahwa perdarahan yang datang bersamaan dengan ovulasi,
diinterpretasikan sebagai menstruasi. Hal ini menyebabkan perhitungan masa
tidak subur sebelum dan setelah ovulasi menjadi tidak tepat.
3.
Penentuan masa tidak subur tidak didasarkan pada siklus menstruasi
sendiri.
4.
Kurangnya pemahaman tentang hubungan masa subur/ovulasi dengan
perubahan jenis mukus/lendir serviks yang menyertainya.
5.
Anggapan bahwa hari pertama menstruasi dihitung dari berakhirnya
perdarahan menstruasi. Hal ini menyebabkan penentuan masa tidak subur menjadi
tidak tepat.
Penerapan
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat ada tiga tahapan:
Hal yang perlu diperhatikan pada siklus menstruasi wanita sehat ada tiga tahapan:
1.
Pre ovulatory infertility phase (masa tidak subur sebelum ovulasi).
2.
Fertility phase (masa subur).
3.
Post ovulatory infertility phase (masa tidak subur setelah ovulasi).
Perhitungan masa subur
ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Pemantauan
jumlah hari pada setiap siklus menstruasi dilakukan minimal enam kali siklus
berturut-turut. Kemudian hitung periode masa subur dengan melihat data yang
telah dicatat.
Bila haid teratur (28
hari)
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.
Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal 9 Maret. Tanggal 9 Maret ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Maret. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Maret hingga tanggal 24 Maret. Sehingga pada masa ini merupakan masa pantang untuk melakukan senggama. Apabila ingin melakukan hubungan seksual harus menggunakan kontrasepsi.
Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal 9 Maret. Tanggal 9 Maret ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Maret. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Maret hingga tanggal 24 Maret. Sehingga pada masa ini merupakan masa pantang untuk melakukan senggama. Apabila ingin melakukan hubungan seksual harus menggunakan kontrasepsi.
Bila haid tidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus :
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh:
Seorang wanita/istri mendapat haid dengan siklus terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 30 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya).
Langkah 1 : 25 – 18 = 7
Langkah 2 : 30 – 11 = 19
Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-7 sampai hari ke-19. Sehingga masa ini, suami istri tidak boleh melakukan senggama. Apabila ingin melakukan senggama harus menggunakan kontrasepsi.
Seorang wanita/istri mendapat haid dengan siklus terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 30 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya).
Langkah 1 : 25 – 18 = 7
Langkah 2 : 30 – 11 = 19
Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-7 sampai hari ke-19. Sehingga masa ini, suami istri tidak boleh melakukan senggama. Apabila ingin melakukan senggama harus menggunakan kontrasepsi.
4. METODE SENGGAMA
TERPUTUS
Nama lain dari coitus
interuptus adalah senggama terputus atau ekspulsi pra ejakulasi atau pancaran
ekstra vaginal atauwithdrawal methods atau pull-out method.
Dalam bahasa latin disebut juga interrupted intercourse.
Pengertian
Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.
Coitus interuptus atau senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional/alamiah, di mana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.
Cara Kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk
ke dalam vagina, maka tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan
dapat dicegah. Ejakulasi di luar vagina untuk mengurangi kemungkinan air mani
mencapai rahim.
Efektifitas
Metode coitus interuptus akan efektif apabila dilakukan dengan benar dan konsisten. Angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Pasangan yang mempunyai pengendalian diri yang besar, pengalaman dan kepercayaan dapat menggunakan metode ini menjadi lebih efektif.
Metode coitus interuptus akan efektif apabila dilakukan dengan benar dan konsisten. Angka kegagalan 4-27 kehamilan per 100 perempuan per tahun. Pasangan yang mempunyai pengendalian diri yang besar, pengalaman dan kepercayaan dapat menggunakan metode ini menjadi lebih efektif.
Manfaat
Coitus interuptus memberikan manfaat baik secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Coitus interuptus memberikan manfaat baik secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.
Manfaat kontrasepsi
1.
Alamiah.
2.
Efektif bila dilakukan dengan benar.
3.
Tidak mengganggu produksi ASI.
4.
Tidak ada efek samping.
5.
Tidak membutuhkan biaya.
6.
Tidak memerlukan persiapan khusus.
7.
Dapat dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
8.
Dapat digunakan setiap waktu.
Manfaat non kontrasepsi
1.
Adanya peran serta suami dalam keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi.
2.
Menanamkan sifat saling pengertian.
3.
Tanggung jawab bersama dalam ber-KB.
Keterbatasan
Metode coitus interuptus ini mempunyai keterbatasan, antara lain:
Metode coitus interuptus ini mempunyai keterbatasan, antara lain:
1.
Sangat tergantung dari pihak pria dalam mengontrol ejakulasi dan
tumpahan sperma selama senggama.
2.
Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual (orgasme).
3.
Sulit mengontrol tumpahan sperma selama penetrasi, sesaat dan
setelah interupsi coitus.
4.
Tidak melindungi dari penyakit menular seksual.
5.
Kurang efektif untuk mencegah kehamilan.
Penilaian Klien
Klien atau akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi coitus interuptus tidak memerlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna kontrasepsi ini adalah:
Klien atau akseptor yang menggunakan metode kontrasepsi coitus interuptus tidak memerlukan anamnesis atau pemeriksaan khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pengguna kontrasepsi ini adalah:
Coitus Interuptus
|
|
Sesuai untuk
|
Tidak sesuai untuk
|
Suami yang tidak
mempunyai masalah dengan interupsi pra orgasmik.
|
Suami dengan ejakulasi
dini.
|
Pasangan yang tidak
mau metode kontrasepsi lain.
|
Suami yang tidak dapat
mengontrol interupsi pra orgasmik.
|
Suami yang ingin
berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana.
|
Suami dengan kelainan
fisik/psikologis.
|
Pasangan yang
memerlukan kontrasepsi segera.
|
Pasangan yang tidak
dapat bekerjasama.
|
Pasangan yang
memerlukan metode sementara, sambil menunggu metode lain.
|
Pasangan yang tidak
komunikatif.
|
Pasangan yang
membutuhkan metode pendukung.
|
Pasangan yang tidak
bersedia melakukan senggama terputus.
|
Pasangan yang
melakukan hubungan seksual tidak teratur.
|
|
Menyukai senggama yang
dapat dilakukan kapan saja/tanpa rencana.
|
Cara Coitus Interuptus
1.
Sebelum melakukan hubungan seksual, pasangan harus saling
membangun kerjasama dan pengertian terlebih dahulu. Keduanya harus
mendiskusikan dan sepakat untuk menggunakan metode senggama terputus.
2.
Sebelum melakukan hubungan seksual, suami harus mengosongkan kandung
kemih dan membersihkan ujung penis untuk menghilangkan sperma dari ejakulasi
sebelumnya.
3.
Apabila merasa akan ejakulasi, suami segera mengeluarkan penisnya
dari vagina pasangannya dan mengeluarkan sperma di luar vagina.
4.
Pastikan tidak ada tumpahan sperma selama senggama.
5.
Pastikan suami tidak terlambat melaksanakannya.
6.
Senggama dianjurkan tidak dilakukan pada masa subur.
like this......
BalasHapusLike this too, artikel-artikel yang menarik
BalasHapusbanyak artikel menarik juga disini:
http://rahadiona.blogspot.com/
follow my blog ya Sis, Ane sudah follow blog nya marselysilvia.